PIKIRAN RAKYAT – Fenomena klitih kembali ramai dibicarakan publik usai diduga menewaskan seorang remaja di Kota Yogyakarta.
Diketahui, remaja berusia 18 tahun itu diduga tewas akibat sabetan sajam saat hendak mencari makan sahur.
Insiden tersebut terjadi di Jalan Gedong Kuning pada Minggu, 3 April 2022. Korban yang ternyata adalah seorang anak anggota DPRD sempat dilarikan ke RSUP Hardjolukito oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli.
Baca Juga: Jerman Beberkan Hasil Analisis Citra Satelit Pembunuhan Massal di Bucha yang Diduga Dilakukan Rusia
Kendati sudah mendapat perawatan dari tenaga medis, namun nyawa korban tak tertolong.
Mengenai hal tersebut, Sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto meminta pihak kepolisian tidak berhenti hanya menangkap para pelaku kejahatan klitih, tetapi membongkar pihak di belakang mereka.
"Kalau saya selalu mengusulkan jangan hanya menangani pelaku, tetapi ditelusuri sampai diketahui siapa yang ada di balik pelaku," kata Suprapto saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu, 6 Maret 2022.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Suprapto sejak 2004 hingga 2009 terkait fenomena klitih di Yogyakarta, ia menilai bahwa aksi kejahatan yang dilakukan remaja usia sekolah itu tidak murni inisiatif mereka.