kievskiy.org

Pengakuan Kolonel Priyanto: Sempat Ingin Meninggalkan di Jalan, tapi Akhirnya Kami Buang ke Sungai

Rekonstruksi kecelakaan tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menewaskan dua sejoli.
Rekonstruksi kecelakaan tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menewaskan dua sejoli. /ANTARA/Raisan Al Farisi ANTARA/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Perwira menengah TNI Kolonel Infanteri Priyanto menceritakan momen saat kejadian penabrakan yang membuat dua sejoli asal Nagreg, Jawa Barat, Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) tewas.

Dari penjelasannya, Kolonel Priyanto mengatakan sang sopir, Kopral Dua (Kopda) Andreas Dwi Atmoko mengalami syok karena telah menambrak Handi dan Salsabila.

Saat hendak menuju rumah sakit, Kopda Andreas bahkan tidak fokus menyetir, sehingga Kolonel Priyanto mengambil alih kemudi.

"Andreas gemetar saat menyopir dan tidak fokus. Saya takut (terjadi apa-apa) sehingga saya gantikan," katanya, dikutip dari Antara News.

Baca Juga: Pembuat Cookies di Bali Terancam 20 Tahun Penjara, Buntut Kandungan Kue yang Dijualnya

Kopda Andreas yang syok dan gemetar pun lantas menanyakan nasib keluarganya jika dirinya ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus penabrakan tersebut.

Kolonel Priyanto yang sedang menyupir tersebut lantas memunculkan ide untung membuang korban Handi dan Salsabila.

"Saya yang mendengar pertanyaan itu, saya mengganti menyopir dan muncul ide untuk tidak membawa korban ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Sumpah Pasukan Georgia, Tentara Rusia Tidak Akan Berumur Panjang Setelah Ditangkap

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat