PIKIRAN RAKYAT – Pengamat politik Rocky Gerung buka suara menanggapi arahan Presiden Jokowi (Joko Widodo) kepada para menterinya untuk tidak lagi berbicara soal wacana Presiden 3 periode atau penundaan pemilu.
Momen Jokowi memberi arahan kepada para menterinya itu terjadi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Selasa, 5 April 2022.
Rocky Gerung menilai, ucapan Jokowi di Sidang Kabinet itu hanya konsumsi diplomatik politik untuk mengesankan seolah-olah Presiden mendengarkan suara rakyat yang mengkritisi wacana Presiden 3 periode dan penundaan pemilu.
“Kalau dengar (suara rakyat) betulan, kampanye kebulatan tekad (perpanjangan masa jabatan) pasti dia hentikan. Ini justru asisten dan orang-orang di sekitarnya terus mengorganisir,” ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung justru menilai diam-diam Jokowi sepakat dengan agenda Presiden 3 periode.
Baca Juga: Finlandia Kena Gertak Rusia karena Mahakarya Lukisan dan Patung Disita Bea Cukai Helsinki
“Jokowi memang bersepakat diam-diam. Tentu dia gak akan ucapkan (secara terang-terangan). Dia mengutus asisten-asistennya itu ke daerah dan bikin kebulatan tekad,” ucapnya Rocky Gerung lagi dikutip Pikiran-rakyat.com dari video di kanal Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada 7 April 2022.
Rocky Gerung melanjutkan, operasi kebulatan tekad tidak mungkin dihentikan karena tujuan Jokowi adalah menikmati kekuasaan supaya bisa menikmati ibu kota baru.
Rocky Gerung bahkan menilai beberapa tokoh-tokoh intelektual dalam negeri sudah gencar 'disewa' untuk menyusun opini bahwa wacana Presiden 3 periode adalah sesuatu yang masuk akal.
Baca Juga: Wawancara dengan Media Barat, Jubir Vladimir Putin Akui Kehilangan Pasukan Cukup Besar di Ukraina