kievskiy.org

Propaganda Masif Dinilai Mungkinkan Penundaan Pemilu 2024 dan Presiden 3 Periode

Ilustrasi propaganda.
Ilustrasi propaganda. /Pixabay/TayebMEZAHDIA Pixabay/TayebMEZAHDIA

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah mengaku tidak akan memuluskan jalan wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode.

Hal itu pun dibuktikan dengan ditetapkannya tanggal Pemilu 2024 pada 14 Februari dan Pilkada 2024 pada bulan November.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta anak buahnya untuk tidak membicarakan terkait wacana 3 Periode maupun penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: Jadi Bulan-bulanan Mahasiswa Saat Datang ke UI, Luhut Pandjaitan: Kalian Tuh Jangan Emosional

Akan tetapi, apa yang dilakukan pemerintah tampaknya belum bisa meraih kepercayaan publik, karena kekhawatiran terhadap realisasi dua wacana tersebut masih terus muncul.

Salah satunya melalui aksi demo mahasiswa 11 April 2022 yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Senada dengan publik, Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra pun mengatakan bahwa kedua wacana tersebut masih mungkin terealisasi jika propaganda yang dilakukan pihak-pihak yang berkepentingan dilakukan secara masif.

Baca Juga: Digempur Invasi Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky Tetap Tolak Berikan Wilayah Ukraina Bagian Mana pun

"Persoalannya apakah kita mau kalau melihat anginnya akan seperti itu? seperti ada suara publik yang tidak bisa menerima itu tapi berhadapan dengan opini yang dibangunnya luar biasa," tuturnya, Senin, 11 April 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat