PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah berencana menerapkan skema penyesuaian tarif listrik yang kabarnya akan dilakukan pada tahun ini.
Skema penyesuaian tarif listrik ini dilakukan sebagai strategi jangka pendek sektor ketenagalistrikan guna menghadapi harga minyak dunia yang mengalami kenaikan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pemerintah melakukan penyesuaian atau pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan.
"Dalam jangka pendek rencana penerapan tarif adjustment tahun 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi sebesar Rp7-Rp16 triliun," kata Menteri ESDM.
Baca Juga: Susi Pudjiasututi Soroti Kode Kenaikan Tarif Listrik: Harusnya Buat Masyarakat Paham
Menurutnya, PLN akan melakukan optimalisasi pembangkit dengan bahan bakar domestik berupa pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan.
Hal itu menjadi langkah untuk mengefisienkan biaya pokok penyediaan listrik sekaligus strategi energi primer perseroan.
"Dilakukan percepatan pembangunan PLTS atap targetnya 450 megawatt di tahun 2022," kata Menteri ESDM dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
"Pembangunan energi baru terbarukan dari APBN, antara lain PLTS atap, PLTMH, Apdal, dan lain-lain, serta peningkatan efisiensi pemanfaatan energi," ujarnya menambahkan.