kievskiy.org

Pasca Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, Polda Papua Barat Akan Gelar Rekonstruksi

Keluarga korban kecelakaan truk di Papua Barat menangis saat menyambut kedatangan jenazah keluarganya di bandara El Tari Kupang, NTT pada Kamis, 14 April 2022.
Keluarga korban kecelakaan truk di Papua Barat menangis saat menyambut kedatangan jenazah keluarganya di bandara El Tari Kupang, NTT pada Kamis, 14 April 2022. /Antara/Kornelis Kaha

PIKIRAN RAKYAT – Peti mati jenazah pekerja tambang ilegal di Papua Barat telah tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT pada Kamis, 14 April 2022.

18 jenazah itu merupakan para pekerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi korban kecelakaan di sebuah tambang ilegal di Papua Barat.

Para korban meninggal dunia setelah truk yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di KM 10 pegunungan Arfak saat hendak pergi ke pusat kota pada Rabu, 13 April 2022 lalu.

Baca Juga: Terlibat Bentrokan Akibat Berebut Jatah Proyek Tambang Ilegal, Anggota Ormas PP di Garut Diamankan

Untuk mendalami kasus malang yang menimpa 18 orang pekerja tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat akan segera menggelar rekonstruksi langsung di tambang ilegal tersebut.

Selain itu, Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing juga turut akan mengungkap aktivitas penambangan emas ilegal di daerah tersebut.

Nantinya, pengungkapan aktivitas itu juga akan diturut sertakan dalam rekonstruksi kecelakaan maut yang menelan 18 korban jiwa di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga: Korbankan Rakyat, Pemerintah akan Naikan Tarif BBM, Gas LPG, dan Listrik demi Hemat APBN

“Rekonstruksi insiden kecelakaan maut yang menelan 18 korban jiwa akan dimulai dari lokasi tambang emas ilegal sampai ke tempat kejadian perkara atau TKP,” ujar Irjen Tornagogo di Manokwari, Kamis 14 April 2022 lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat