PIKIRAN RAKYAT - Tantangan untuk membuka Big Data semakin kencang disuarakan kepada Luhut Binsar Pandjaitan usai Ketua DPD La Nyalla Mattalitti blak-blakan membongkar fakta terkait hal tersebut.
Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim memiliki Big Data 110 juta masyarakat mendukung penundaan Pemilu 2024 diminta dilengserkan dari jabatannya jika masih enggan menunjukan data tersebut.
Tantangan membuka Big Data itu pun datang, salah satunya dari Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief.
Baca Juga: Harga Motor Matik Bekas Yamaha Jelang Lebaran 2022, Termurah Mulai Rp6 Jutaan
"Nah, sekarang ketua DPD La Nyalla Mattalitti sudah buka-bukaan data. Apakah Pak Luhut juga berani melakukan hal yang sama?," tuturnya, Jumat, 15 April 2022.
Hersubeno Arief pun mengatakan Luhut Binsar Pandjaitan tidak perlu menutupi jika memegang Big Data tersebut.
"Ayo dong dibuka, kalau betul dia memang punya big data, apa sih susahnya? tinggal dibuka kalau memang ada faktanya, kenapa mesti ditutup-tutupi?," katanya.
Pasalnya, jika Luhut Binsar Pandjaitan tetap ngeles dan enggan membuka Big Data, kredibilitasnya dan Pemerintahan Jokowi akan makin tergerus.