kievskiy.org

Putra-Putri Bangsa Talenta di Negeri Orang, Dikecewakan Setelah Pulang

Riset uji laboratorium makanan dan minuman di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 3 April 2022.
Riset uji laboratorium makanan dan minuman di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 3 April 2022. /Antara/Mohamad Hamzah

PIKIRAN RAKYAT - Sudah bukan sekali dua kali, cerita mengenai diaspora yang merasa seperti "dikebiri" di negara sendiri. Kasus terbaru mengemuka, atlet senam ritmik Sutjiati Kelanaritma Narendra kecewa kembali ke Indonesia.

Di media sosial, eks skuat elite senam ritmik di Amerika Serikat itu mengunggah curahan isi hatinya yang menohok.

Pesenam 18 tahun itu sebelumnya tinggal di Amerika Serikat. Dalam surat terbuka di akun Instagram miliknya, @sutji.ritma, ia menyebut pindah ke Lampung pada 2018 karena permintaan Presiden Joko Widodo agar anak muda berprestasi yang berkewarganegaraan ganda pulang untuk membangun bangsa.

”Saya pindah ke Indonesia untuk melakukan itu. Salah satu cara saya berkontribusi melalui prestasi olahraga,” kata dia.

Baca Juga: Pepesan Kosong Bahasa Indonesia di ASEAN, Kita Lebih Senang 'Ngedance' dan 'Memposting'

Baca Juga: Nadiem Makarim Tolak Usulan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua ASEAN

Dalam proses itu, ia mengalami kesulitan. Di Indonesia, ia merasa para atlet tidak memiliki kesempatan cukup untuk bersaing di kancah internasional dan kemudian tertahan ke luar negeri karena dikatakan belum cukup berprestasi.

”Dikombinasikan dengan masalah pendanaan, kurangnya struktur organisasi yang efisien, dan minimnya perencanaan yang efektif, oleh karena itu kita memiliki banyak atlet di Indonesia yang telah menjadi korban dari sistem yang tidak maksimal ini,” katanya.

Kasus serupa dengan Sutji sebetulnya tidak hanya terjadi sekali dan tidak hanya terjadi di bidang olahraga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat