kievskiy.org

Penyakit LSD pada Sapi dan Kerbau Mewabah di Sumatra, Ekonomi Peternak Diprediksi akan Anjlok

Penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD mewabah di Sumatra.
Penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD mewabah di Sumatra. /Dok. Kementan

PIKIRAN RAKYAT – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau telah menjadi wabah di Pulau Sumatra.

Sejak awal 2022, kasus LSD muncul di wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau dan hingga kini dilaporkan sudah menyebar di wilayah lainnya di Pulau Sumatra.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), saat ini penyakit LSD telah menyerang sekitar 1.181 ekor hewan ternak. Aceh menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah 564 kasus, disusul Riau dengan 527 kasus, 73 kasus di Sumatra Utara, 13 kasus di Jambi, dan 4 kasus di Sumatra Barat.

Baca Juga: Istri Putra Siregar Blak-blakan Ungkap Keterlibatan Chandrika Chika dalam Kasus Pengeroyokan

Hingga kini, dilaporkan satu kasus kematian terjadi pada hewan ternak karena penyakit LSD di Indragiri Hulu.

Penyebaran virus LSD pada hewan ternak terjadi sangat cepat, sehingga membahayakan dan berpotensi menjadi wabah di tempat lain.

Penyebaran virus tersebut atau disebut vektor penular LSD bahkan bisa menjelajah hingga 28 kilometer.

Penyakit LSD yang menyerang sapi dan kerbau tersebut bisa menyebabkan sejumlah kerugian ekonomi, khususnya bagi peternak.

Baca Juga: Harimau Sumatra Serang Hewan Ternak di Sumut, Warga Diminta Tidak Beraktivitas Sendirian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat