kievskiy.org

Pemilu Gagal Ditunda Jadi Bukti, Perkelahian Oligarki Untungkan Demokrasi Ketimbang Mereka Bersekongkol

Ilustrasi - para oligarki dinilai lebih menguntungkan demokrasi jika saling berkelahi.
Ilustrasi - para oligarki dinilai lebih menguntungkan demokrasi jika saling berkelahi. /Pixabay/geralt Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai perkelahian oligarki justru lebih menguntungkan demokrasi Indonesia.

Mereka akan lebih menguntungkan demokrasi jika berkelahi, karena saat bersekongkol justru berbagai kepentingan yang belum tentu menguntungkan rakyat akan mudah lolos di parlemen.

"Yang harus dipahami oleh kita semua, oligarki ini tidak tunggal," ucap Burhanuddin Muhtadi, Kamis, 28 April 2022.

Baca Juga: KPK Soroti Anies Baswedan soal Penggunaan APBD untuk Formula E, Rocky Gerung Singgung soal Sinyal Jokowi

"Saya menulis di sebuah jurnal terkait dengan satu tahun Pak Jokowi, pertarungan antara kelompok oligarki di masa periode pertama Pak Jokowi yang menunjukkan lagi-lagi ada contesting oligarch di periode pertama, terutama ditahun 2014-2015," tuturnya menambahkan.

Burhanuddin Muhtadi menilai kontestasi oligarki di Tanah Air penting, karena mereka pasti memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

'Karena beda, akhirnya terjadi proses Ricek dan mereka menjadi penting karena mereka melihat bagaimana publik melihat preferensi terhadap Pertarungan para oligarki tadi," ujarnya.

Baca Juga: Hotman Paris Diduga Terseret Kasus Pelecehan terhadap Mantan Asprinya

Akan tetapi, para oligarki justru bersatu pada masa pemerintahan Jokowi periode kedua ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat