kievskiy.org

Utang Lama Belum Dibayar tapi Freeport Tambah Utang Lagi, Ekonom: Emasnya Mana Pak Jokowi?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) PT Freeport Indonesia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. /Dok. Kemenko Perekonomian

PIKIRAN RAKYAT - Ekonom Senior Alpha Epsilon Pi (AEPi), Salamuddin Daeng mengaku heran melihat PT Freeport Indonesia justru kembali menambah utang.

Padahal, negara memiliki sekitar 51 persen saham di PT Freeport Indonesia ini, tetapi perusahaan tambang emas di Papua tersebut kembali mengambil utang.

"Freeport Indonesia baru-baru ini kan mengumumkan mengambil utang sebesar 3 miliar dolar (Rp43,7 triliun). Utang itu katanya untuk membiayai pembangunan smelter, kemudian keperluan lain-lain lah untuk operasional dan keperluan umum lain," kata Salamuddin Daeng, Minggu, 8 Mei 2022.

Baca Juga: Vladimir Putin: Negara-Negara Barat Sedang Bersiap Menyerang Rusia, Termasuk Krimea

"Jadi saya pun bertanya ini kalau mau nambah utang kira-kira gimana ini, PT Freeport Indonesia ini kan sudah 51 persen lebih sahamnya dimiliki oleh Indonesia, oleh MIND ID, oleh Inalum grup yang merupakan holding dari tambang ya," tuturnya menambahkan.

Menurut Salamuddin Daeng, penambahan utang tersebut akan menjadi tambahan beban bagi negara.

"Itu akan menjadi tambahan beban dong bagi MIND ID ya, karena utang ini akan diambil oleh PT Freeport Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Pengamat Sorot Pertemuan Elite Politik, Harap Bukan Basa-basi Politik

Salamuddin Daeng mengaku awalnya mengira bahwa Freeport-McMoRan akan langsung melakukan investasi di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat