kievskiy.org

Perpanjangan Masa Jabatan Bukan Solusi Pemerintah Tebus 'Dosa', Ekonom: Nggak Ada Sejarahnya Begitu

Ilustrasi - Perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode dinilai bukan solusi menyelesaikan masalah di Indonesia.
Ilustrasi - Perpanjangan masa jabatan menjadi 3 periode dinilai bukan solusi menyelesaikan masalah di Indonesia. /Pixabay/niekverlaan

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah ramainya pinjaman utang yang dilakukan PT Freeport Indonesia, wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode kembali disorot.

Upaya-upaya untuk memperpanjang masa jabatan itu pun dinilai muncul karena pemerintah memiliki banyak sekali 'dosa' yang belum ditebus.

Ada banyak PR atau lubang-lubang yang belum sempat ditutup Pemerintah, dan itu tidak akan cukup jika hanya sampai tahun 2024 nanti.

Baca Juga: Utang Lama Belum Dibayar tapi Freeport Tambah Utang Lagi, Ekonom: Emasnya Mana Pak Jokowi?

Akan tetapi, Ekonom Senior Alpha Epsilon Pi (AEPi), Salamuddin Daeng menegaskan bahwa upaya tersebut sia-sia.

Pasalnya, lubang-lubang tersebut tidak akan bisa ditutup hanya dengan mengulur waktu seperti perpanjangan masa jabatan.

"Kita nggak bisa nutup lubang dengan mengulur waktu, ndak bisa itu, ndak ada teorinya dan tidak ada pengalaman sejarah orang bisa menutup lubang atau menutup kesalahan dengan mengulur waktu," kata Salamuddin Daeng, Minggu, 8 Mei 2022.

Baca Juga: Vladimir Putin: Negara-Negara Barat Sedang Bersiap Menyerang Rusia, Termasuk Krimea

Dia menekankan bahwa tradisi di Indonesia adalah jika memang ada permasalahan yang belum diselesaikan, justru prosesnya harus dipercepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat