PIKIRAN RAKYAT – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi kian meluas di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Lombok Tengah mencatat setidaknya wabah PMK telah menjangkiti 600 ekor sapi di wilayahnya.
Jumlah tersebut mengalami lonjakan dari awal kemunculan kasus PMK di Lombok Tengah sebanyak 63 ekor di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah.
"Total ternak sapi yang terkena PMK itu telah mencapai 600 ekor. Namun, ratusan telah sembuh setelah dilakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan," kata Kepala Dispertanak Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya, Jumat.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Kerugian Pertamina Bisa Capai Rp190 Triliun, Erick Thohir Disebut Sibuk Kampanye
Dia menjelaskan pada awalnya, 63 sapi yang terpapar PMK di Desa Kelebuh terus meluas hingga menjangkiti 378 sapi yang tersebar di empat desa di dua kecamatan, yakni Desa Kelebuh, di Kecamatan Praya Tengah. Serta Desa Sukarara, Desa Barejulat, dan Desa Puyung di Kecamatan Jonggat.
Kemudian, data terakhir sampai saat ini, kata dia, wabah PMK kembali meluas di tujuh desa dalam empat kecamatan.
"Jadi PMK itu mulai meluas di tujuh desa di empat kecamatan," ujar Lalu Taufikurahman, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Lalu merinci tujuh desa yang telah terpapar wabah PMK tersebut antara lain empat desa di Kecamatan Jonggat, yakni Desa Puyung, Barejulat, Sukarara dan Nyerot.