kievskiy.org

Pengamat Militer: Jokowi Main Mata dengan TNI-Polri untuk Pertahankan Kekuasaan

Potret Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Potret Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Militer, Selamat Ginting mengungkapkan kemungkinan Presiden Jokowi bermain mata dengan TNI-Polri.

Apalagi, praktik 'kerja sama' semacam itu sudah terjadi sejak era Soekarno pada tahun 1962-an.

"Sejak tahun 62, era Soekarno itu, disitu kemudian Presiden Soekarno juga jelas-jelas mengundang atau menarik ABRI dalam Kancah politik untuk memperkuat posisinya menghadapi lawan-lawan politik," tutur Selamat Ginting, Rabu, 25 Mei 2022.

Baca Juga: Ibu Maudy Ayunda Tak Menyangka Akan Menikahkan Putrinya di Halaman Rumah: Impian yang Sulit Dinegosiasi

"Di sisi lain tentu ABRI mendapatkan kesempatan untuk memperkuat posisi tawarnya, nah Apakah sekarang juga seperti itu? tentu akan Kita uji," ucapnya.

"Presiden Soekarno maupun ABRI pada waktu itu sama-sama berkepentingan untuk menekan partai politik, hal ini karena mereka merasa terpinggirkan pada masa demokrasi parlementer di mana partai politik sangat berkuasa," ujarnya menambahkan.

Oleh karena itu, Pengamat komunikasi politik dan militer itu mengungkapkan kemungkinan Jokowi bermain mata dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Baca Juga: Tolak UAS, Fadli Zon Sebut Diplomasi Singapura Semakin Belepotan: Kualitasnya Seperti 'Banana Republic'

"Nah sekarang juga begitu, partai politik begitu berkuasa, jangan-jangan kemudian Presiden Jokowi juga main mata dalam hal ini untuk merangkul TNI dan Polri agar kemudian mendapatkan keuntungan dalam mempertahankan kekuasaannya," kata Selamat Ginting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat