kievskiy.org

Tingkat Kepercayaan terhadap Public Figure Menurun, Karyawan Kini Bisa Menjadi Influencer Perusahaan

Ilustrasi influencer.
Ilustrasi influencer. /Pixabay/Alexandra_Koch

PIKIRAN RAKYAT - Tingkat kepercayaan terhadap public figure sebagai orang yang bisa mempengaruhi orang lain (influencer) kian menurun.

Oleh karena itu, saatnya perusahaan memanfaatkan karyawan untuk menjadi influencer sebagai representasi perusahaan.

Hal itu terungkap dari hasil riset kolaborasi antara School of Business and Management (SBM), Institutu Teknologi Bandung dan Huddersfield Business School, The University of Huddersfield yang mengeksplorasi bagaimana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia memilih dan mengelola employee influencers mereka. 

Penelitian ini dilakukan oleh 4 orang dosen dan 1 orang praktisi, N.Nurlaela Arief selaku ketua tim dari SBM ITB, dengan rekan penulis Prof. Anne Gregory dari Huddersfield Business School, The University of Huddersfield, Aria Bayu Pangestu dari SBM ITB, Dany Muhammad Athory Ramdlany dari SBM ITB, dan I Made Ariya Sanjaya dari Kazee.

Baca Juga: Kondisi Terkini Anak Ridwan Kamil Diterawang Banyak Peramal, Gus Rofii: Keliru Besar

Ketua tim riset dari SBM ITB N. Nurlaela Arief mengatakan, tingkat kepercayaan kepada para influencer yang dibayar sudah berkurang.

Kini, lanjut dia, publik lebih percaya orang biasa dalam memproduksi konten. Oleh karena itu, perusahaan lebih baik memanfaatkan karyawannya untuk menjadi influencer melalui sosial media mereka.

Agar karyawan bisa menjadi representasi perusahaan yang baik, perusahaan perlu membuat tata kelola dan panduan terkait hal yang dipublikasikan karyawan tentang perusahaan di media sosialnya.

Menurutnyanya, tanpa adanya panduan, karyawan akan merasa ragu terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai juru bicara perusahaan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat