kievskiy.org

Basarnas Sebut Tim Swiss Cari Eril dengan Metode Manual: Harusnya Pakai Device yang Lebih Canggih

Kepala Basarnas mengomentari metode pencarian Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Kepala Basarnas mengomentari metode pencarian Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss. /Tangkapan layar YouTube/Intens

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Henry Alfiandi turut angkat bicara mengenai pencarian terhadap putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare.

Henry mengungkapkan beberapa faktor yang dinilainya menjadi penyebab mengapa pria yang akrab disapa Eril itu masih belum ditemukan.

Menurut Henry, derasnya air Sungai Aare merupakan hasil dari lelehan atau cairan gletser setelah memasuki musim panas.

Baca Juga: Ridwan Kamil Titipkan Eril kepada Sungai Aare Sebelum Pulang ke Indonesia: Sucikan Dia dalam Kejernihanmu

"Ini kan sudah menjelang musim panas ya. Kan itu (arus) semakin kuat," kata Henry dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Sabtu, 4 Juni 2022.

"Memang jernih, tapi jernihnya itu jernih yang dari lelehan salju tidak begitu bening gitu loh, kelihatannya saja. Dan dingin sekali," katanya menambahkan.

Selain itu, dia turut menanggapi kemungkinan Eril yang akan ditemukan dalam waktu tiga minggu.

Baca Juga: Pelepasan Eril di Sungai Aare, Ridwan Kamil Kalungkan Kenang-kenangan di Pohon hingga Hanyutkan Bunga Mawar

"Di sana ada pernyataan kalo 99,9 tiga minggu kan, yaitu menunggu dekomposit itu kalo memang beliaunya itu adalah yang tidak kita inginkan," ucap Henry.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat