PIKIRAN RAKYAT - Menurut hasil survei yang dirilis oleh Indonesia Political Opinion (IPO), menyebutkan bahwa 43 persen calon pemilih belum mengetahui jadwal pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022.
Menurutnya, jumlah tersebut terbilang sangat besar sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera direspons pemerintah dan penyelenggara pemilu.
Namun, dia menjelaskan sebanyak 74 persen responden setuju jika Pemilu dan Pilpres 2022 diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
"Hanya 18 persen yang sangat tidak setuju dan 8 persen yang tidak setuju," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei IPO, publik mendapat sumber informasi politik lebih banyak didapat dari televisi dibandingkan dengan media lainnya, yaitu sebanayk 36 persen.
Baca Juga: Survei: Pemilih Jokowi di Pilpres 2019 Kini Beralih Mendukung Prabowo Subianto
Sedangkan surat kabar hanya dijadikan reverensi oleh 7 persen masyarakat. Selain itu radio sampai saat ini masih menjadi sumber informasi politik sebesar 11 persen, media sosial 23 persen, dan media daring 13 persen.