kievskiy.org

Pendukung Tiga Periode Jadi Menteri, Pengamat Politik: Deja vu Orde Baru

Ilustrasi catur. Pengamat soroti soal reshuffle kabinet oleh Jokowi.
Ilustrasi catur. Pengamat soroti soal reshuffle kabinet oleh Jokowi. /Pixabay/SteenJepsen Pixabay/SteenJepsen

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Kunto Adi Wibowo menilai, tidak ada penolakan tegas dari Presiden, Joko Widodo, terkait masa jabatannya selama tiga periode. 

Jokowi bahkan mendiamkan aksi pendukungnya yang mendorong terwujudkan tiga periode Jokowi sebagai presiden. 

Hal ini dia utarakan menyikapi pelantikan menteri dan wakil menteri baru hasil reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Dengan bersikap seperti itu, menurut Kunto, seakan-akan Jokowi ingin menunjukkan bahkan yang menginginkan dia menjadi presiden kembali adalah rakyat, bukan dirinya sendiri.

Baca Juga: Siap Mengembangkan Teknologi Digital, STT Bandung Melakukan Kolaborasi dengan PT Sasana Solusi Digital

"Ini dejavu, saat Orde Baru, Harmoko bilang bahwa rakyat yang menginginkan Soeharto terpilih kembali sebagai presiden dan itu menjadi legitimasi untuk kembali menjabat presiden," kata Kunto, Kamis, 16 Juni 2022.

Namun, menurut Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, memang sulit dijustifikasi bahwa aksi mendukung Jokowi tiga periode itu sengaja dilakukan atau secara alamiah datang dari masyarakat. 

Meski demikian, Kunto menilai, masyarakat awam tidak diuntungkan dari terpilihnya kembali Jokowi sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Kapal Rusia Angkut Gandum Ukraina ke Suriah

Sinyal lain yang ditunjukkan Jokowi bahwa dia menginginkan tiga periode presiden yakni mengangkat menteri baru yang berasal dari partai pendukung. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat