kievskiy.org

Bupati Majalengka Imbau Calon Haji Tak Bawa Mejikom: yang Merepotkan Jemaah Biasanya Barang Bawaan

Calon haji asal Kabupaten Majalengka yang masuk kelompok terbang 39 diberangkatkan dari Pendopo Gedung negara Majalengka, Rabu (29/6/2022). Bupati Majalengka Karna Sobahi himbau calon haji untuk mentaati seluruh peraturan agar bisa ibadah dengan lancar
Calon haji asal Kabupaten Majalengka yang masuk kelompok terbang 39 diberangkatkan dari Pendopo Gedung negara Majalengka, Rabu (29/6/2022). Bupati Majalengka Karna Sobahi himbau calon haji untuk mentaati seluruh peraturan agar bisa ibadah dengan lancar /Pikiran-Rakyat.com/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Majalengka mewanti-wanti jemaah calon haji asal Majalengka agar tidak membawa barang bawaan yang tidak diperbolehkan pemerintah Indonesia ataupun Arab Saudi dan akan membebani calon jemaah.

Selain itu para jemaah calon haji juga diminta untuk mentaati dan mempedomani aturan. pemerintah karena pemerintah ingin meringankan beban jamaah.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat melepas calon haji kloter 39 di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Rabu 29 Juni 2022 mengatakan, pernyataan tersebut disampaikan karena adanya calon haji yang saat berangkat diketahui membawa mejikom.

Tak hanya itu, ada juga calon haji yang membawa beras, mie, rokok, korek api serta bawang bawaan lain yang hanya membebani serta merepotkan jemaah hingga tas yang dibawa robek-robek.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Ternyata Beli Pertalite dan Solar Subsidi Tak Wajib Gunakan Aplikasi MyPertamina

“Jadi pedomani aturan pemerintah karena pemerintah ingin meringankan beban jamaah. Yang merepotkan jemaah biasanya bukan ibadah namun barang bawaan oleh-oleh tungtungna (ujung-ujungnya) repot, ibadah jadi loba kamelang (banyak khawatir), ini yang membuat tidak nyaman. Semua barang yang dibawa akan terdeteksi oleh mesin X-ray security, bahkan orang dengan aliran radikal pun akan terdeteksi,” ungkap Bupati Karna Sobahi.

Menurutnya jemaah bisa repot karena tidak menyederhanakan barang bawaan. Segala barang dibawa padahal di tempat ibadah semua telah dipenuhi dan makan tiga kali sehari sehingga tidak perlu jajan atau membawa uang yang berlebihan.

“Jadi manfaatkan waktu untuk beribadah dengan baik. Jaga sikap gotong royong dan saling bekerja sama. Ketika pulang berhaji semakin berperilaku baik,” katanya.

Menurut Bupati, yang berhaji di tahun ini paling beruntung, bisa melaksanakan wukuf di Arafah pada hari Jumat, waktu yang disebut paling baik, yang jarang terjadi pada pelaksanaan haji sebelumnya.

Baca Juga: Mobil Box Diduga Ugal-Ugalan Salip Bus Rombongan Calon Haji Majalengka, Sopir Jadi Sasaran Amuk Panitia

Selain itu biaya haji juga terbilang murah karena sebagian besar biaya ditanggung oleh pemerintah.

Berdasarkan keterangan Dirjen Haji menurut Bupati, biaya haji tahun ini Pemerintah Arab Saudi sebenarnya menetapkan biaya mencapai Rp98.000.000 per orang sedangkan jemaah hanya membayar Rp25.000.000 hingga Rp30.000.000 karena telah disubsidi.

“Tahun ini yang berangkat jemaah hanya setengahnya dari kuota biasanya. Sementara persiapan dilakukan untuk jumlah haji secara normal. Makanya biaya tersebut tetap harus dibayar dan Pemerintah Pusat mengeluarkan tambahan biaya untuk haji tahun ini mencapai Rp1,5 triliun,” kata Bupati.

Sementara itu jumlah jemaah haji asal Majalengka sebanyak 533 orang ditambah satu orang asal Cirebon, keberangkatan jemaah terbagi dalam dua kelompok terbang, kloter 11 dan 39.

Sementara itu sejumlah calon haji diantar keluarga dan kerabatnya yang berangkat menuju asrama sekitar pukul 08.30 WIB, beberapa diantara mereka melepas hingga naik ke atas bis.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat