kievskiy.org

Pria di Lebak Banten Mengaku Sebagai Dewa Matahari, Larang Warga Sholat

Ilustrasi. Seorang pria di Lebak Banten diperiksa polisi usai mengaku sebagai dewa matahari.
Ilustrasi. Seorang pria di Lebak Banten diperiksa polisi usai mengaku sebagai dewa matahari. /Pixabay/Barbarajackson

PIKIRAN RAKYAT – Natrom, warga Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku sebagai dewa matahari dan diduga menyebarkan ajarannya kepada warga sekitar.

Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak akan mendalami dugaan penyebaran ajaran oleh Natrom tersebut.

“Kami akan membahas masalah ajaran yang disebarkan Natrom, warga desa Sawarna, kecamatan Bayah, yang mengaku sebagai dewa matahari,” ujar Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak Ahmad Hudori.

Jika paham tersebut memang benar diyakini oleh Natrom, maka hal tersebut sudah termasuk dalam kategori aliran yang menyimpang dari ajaran Islam.

Baca Juga: 4 Kejanggalan dalam Kasus Saling Tembak di antara Anggota Polri, yang Menewaskan Brigadir J

Jika ajaran itu dicampuradukkan dengan Islam, maka hal tersebut sudah tergolong ke dalam aliran sesat.

Oleh karena itu, dengan berkoordinasi bersama pihak kepolisian, MUI Kabupaten Lebak akan mendalami kebenaran dari beredarnya informasi tersebut.

Natrom merupakan warga asal Bekasi yang membeli tanah di Desa Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak. Menurut laporan warga, Natrom menyebarkan ajaran dewa matahari dengan melarang warga sholat, serta tidak boleh mengikuti ajaran dari Nabi Muhammad SAW.

Warga desa Bayah pun kemudian membawa Natrom ke Polsek Bayah demi mencegahnya dari amukan massa.

Baca Juga: Beasiswa G20 Dibuka untuk Warga Indonesia yang Ingin Tempuh Master atau PhD di Australia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat