PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin memberikan kejelasan terkait status virus cacar monyet.
Saat ini, sudah ada lebih dari 16 ribu kasus di lebih dari 60 negara.
Penyebaran virus cacar monyet tersebut tergolong cepat sejak pertama kali diumumkan.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengumumkan kasus cacar monyet langka ditemukan di Inggris pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegur Wagub Uu Buntut Kontroversi Ucapan Soal Kematian Bocah SD di Tasikmalaya
Karena telah menyebar di banyak negara, status virus cacar monyet kemudian dipertanyakan, apakah masuk ke dalam kategori pandemi atau tidak.
"Cacar monyet sebenarnya kategorinya masih di bawah pandemi, jadi belum masuk pandemi," kata Budi Gunadi Sadikin.
Beberapa waktu yang lalu, WHO (World Health Organization) mengungkapkan jika kasus cacar monyet telah masuk kategori darurat kesehatan global.
Oleh karena itu, WHO memberikan sejumlah saran untuk mengatasi kasus cacar monyet tersebut.
"WHO menyarankan protokol kesehatannya perlu dijaga, pengawasannya masih dijaga. Kalau bisa, vaksinasi dan pengobatannya disiapkan," ujar Budi Gunadi Sadikin dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Komnas HAM: Bharada E Jelaskan Soal Penembakan Brigadir J Dalam Pemeriksaan
Indonesia menjadi salah satu negara yang juga melakukan pemeriksaan terhadap virus cacar monyet tersebut.
Pasalnya, pada beberapa waktu yang lalu, ditemukan ada sembilan pasien di Indonesia yang berstatus suspek cacar monyet.
Dinas kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap sembilan pasien tersebut.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan metode RT-PCR, ditunjukkan jika kesembilan pasien tersebut negatif dari virus cacar monyet.
Kasus tersebut dinyatakan menjangkiti orang-orang dengan perilaku menyimpang seksual seperti pada kaum LGBT.***