kievskiy.org

JNE Ungkap Kronologi 3,4 Ton Beras Dikubur di Depok, Dilakukan Sejak 2021

Hotman Paris selaku kuasa hukum JNE saat memaparkan kronologi penguburan beras bantuan presiden di Depok, Jawa Barat.
Hotman Paris selaku kuasa hukum JNE saat memaparkan kronologi penguburan beras bantuan presiden di Depok, Jawa Barat. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) mengungkap kronologi penguburan beras bantuan presiden (Banpres) di Kawasan Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Hotman Paris, kuasa hukum JNE menjelaskan awal mula kasus ini dimulai pada Tahun 2020. Saat itu, JNE bekerja sama dengan PT SSI (Storesend Elogistics Indonesia).

Kerja sama dilakukan untuk menyalurkan bantuan presiden bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di kota Depok.

Hotman menjelaskan bahwa berdasarkan kontrak kerja sama, total beras yang harus didistribusikan ada sebanyak 6.199 Ton untuk 247.997 KPM.

Baca Juga: Terseret Kasus Penipuan Doni Salmanan, Ini Daftar Selebritas Indonesia yang Terima Uang dari DS

Namun, dalam proses penyalurannya ada 3,4 Ton beras yang rusak karena terkena hujan. Mulanya beras sebanyak 3,4 Ton beras itu disimpan di gudang milik JNE.

“Rusak itu itu bulan Mei 2020 lalu disimpan dan November 2021 dikubur,” ujarnya dalam konferensi pers di kawasan Pluit Jakarta Utara, Kamis 4 Agustus 2022.

Hotman menjelaskan bahwa beras yang rusak langsung diganti. Pihak JNE kata dia langsung mengganti rugi beras yang rusak. Dia menegaskan bahwa beras bantuan tersebut 100 persen sudah diganti.

“Jadi 100 persen rakyat sudag menerima banpres dan kemensos susah menyaakan bahwa 100 persen rakyat susah menerima beras yang didistribusikan oleh JNE,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat