PIKIRAN RAKYAT - Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo membuat publik kehilangan rasa kepercayaan terhadap institusi Polri.
Hal itu pun berimbas kepada para dokter forensik yang kehilangan rasa kepercayaan dari masyarakat luas.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan bahwa dokter forensik pertama yang melakukan autopsi jenazah Brigadir J merasa kecewa dan sedih karena diragukan integritasnya oleh publik.
“Merasa kecewa dan sedih karena profesionalitas dan integritasnya diragukan. Nah, sekarang terbukti kalau tuduhan itu tidak terbukti,” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News.
Ungkapan kekecewaan tersebut disampaikan oleh dokter forensik ketika dilakukan pemeriksaan oleh Komnas HAM pada Senin, 25 Agustus 2022.
Taufan mengatakan jika nama baik dari profesi dokter forensik harus dilakukan pemulihan.
“Waktu memberikan keterangan di kantor Komnas HAM, sebelum autopsi kedua. Menurut saya mestinya ada pemulihan nama baik mereka (dokter forensik),” ujarnya.
Taufan mengaku, jika sejak awal pihaknya telah mempercayai hasil autopsi Brigadir J yang pertama.