kievskiy.org

Volume BBM Bersubsidi Diperkirakan Habis Oktober Mendatang, Sri Mulyani Sebut Bantuan Tak Tepat Sasaran

Ilustrasi BBM bersubsidi.
Ilustrasi BBM bersubsidi. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Wacana penghapusan BBM bersubsidi telah lama terdengar gaungnya, apalagi semenjak harga minyak dunia melonjak.

Tentu wacara penghapusan BBM bersubsidi tersebut menuai kontra dari masyarakat.

Pihak dari Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa BBM bersubsidi justru tidak efektif dalam mendorong belanja produktif. Bahkan volume BBM bersubsidi diperkirakan habis pada Oktober 2022 mendatang.

Bahkan beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal beban subsidi yang tembus dari Rp502 triliun.

Baca Juga: Putri Candrawathi Harusnya Tak Dikawal Brigadir J, Aryanto Sutadi: Mustinya Ajudan Itu...

Kendati demikian, Jokowi berharap kenaikan harga BBM tetap diputuskan dengan hati-hati dan tidak merugikan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Jokowi akan mengumumkan kabar kenaikan BBM pada minggu depan.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung subsidi BBM yang tidak tepat sasaran di akun Instagram pribadinya.

Pada awalnya subsidi yang diberikan pemerintah dimaksudkan agar masyarakat terbantu, namun menurutnya BBM bersubsidi justru dinikmati golongan tertentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat