PIKIRAN RAKYAT - Wacana soal BBM bersubsidi sedang hangat diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, subsidi dan kompensasi energi bisa naik menjadi Rp698 triliun dari target APBN 2022 yang sebesar Rp502 triliun.
Kata Sri Mulyani, penyebab kenaikan tersebut yaitu semakin melebarnya selisih Harga Jual Eceran (HJE) untuk bahan bakar jenis Solar, Pertalite, Pertamax dan gas LPG 3 kilogram.
Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa harga jual BBM saat ini jauh lebih murah dari harga seharusnya. Ini menyebabkan subsidi yang harus dibayar pemerintah untuk BBM jadi lebih banyak.
Baca Juga: Dor! Tembakan Polisi Terdengar Saat Kejar Avanza dan Cayla di Tasikmalaya, Buru Pembobol ATM
Berikut adalah daftar harga jual bahan bakar dan harga seharusnya dikutip dari akun Twitter @KemenkeuRI pada 28 Agustus 2022.
Solar
Harga seharusnya: Rp13.950 per liter
Harga jual saat ini: Rp5.150 per liter
Selisih harga: Rp8.800 (subsidi 63,1 persen)
Pertalite