PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu 3 September 2022, setelah mengambil dan memperhitungkan semua risiko.
Pengamat ekonomi Universitas Jember Adhitya Wardhono PhD buka suara soal kenaikan harga BBM.
Adithya Wardhono memaparkan beberapa jalan keluar yang bisa dilakukan untuk menekan dampak kenaikan BBM.
Kata dia, salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu melalui Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Pemerintah, tuturnya, yakin bahwa penurunan daya beli masyarakat dapat ditekan oleh bantuan langsung tunai yang ditetapkan senilai Rp24 triliun.
BSU diberikan pada 16 juta pekerja dengan tujuan untuk meningkatkan kembali daya beli masyarakat dan menekan dampak negatif dari kenaikan BBM.
“Pemerintah akan memberikan bantuan tunai kepada masyarakat miskin untuk meredam pukulan (kenaikan BBM) tersebut,” kata Adhitya di Jember, Jawa Timur, Senin 5 September 2022.
Ia juga menyampaikan, dalam jangka pendek hal ini tentu akan sangat memukul dan memberatkan.
Namun dalam jangka panjang, hal ini bisa mendorong perubahan dan juga memunculkan inovasi untuk menekan dampak kenaikan BBM ini.