kievskiy.org

Ramai-ramai Kritik Komnas HAM-Komnas Perempuan Gegara Sebut Putri Candrawathi Alami Pelecehan Seksual

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah pihak melayangkan kritikan kepada Komnas HAM dan Komnas Perempuan setelah dua lembaga itu membuka kembali dugaan adanya pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara merekomendasikan Polri supaya menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi.

Beka Ulung Hapsara menyebut terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa pelecehan seksual Putrci Candrawathi yang dilakukan oleh Brigadir Yosua atau Brigadir J. Kejadian itu, menurut Komnas HAM terjadi di Magelang pada 7 Juli 2022.

Sementara Komnas perempuan menyebut bahwa Putri Candrawathi diduga merupakan korban pelecehan seksual. Ketua Komnas HAM Andy Yentriyani mengatakan korban engga melaporkan kasunya karena takut.

Baca Juga: Polri Tanggapi Dugaan Kongkalikong 3 Kapolda Sokong Drama Ferdy Sambo: Sesuai Fakta, Kalau Ada...

Korban disebut malu dan takut akan dampak yang dapat memengaruhi hidupnya.

Komnas HAM dan Komnas perempuan lantas dikritik karena menyampaikan keterangan yang berdasarkan dugaan. Pihak yang mengkritik datang dari eks pengacara Bharada E yakni Deolipa Yumara.

Menurut Deolipa, baik Komnas HAM dan Komnas Perempuan merupakan lembaga negara yang seharusnya tidak membuat keterangan yang didasari atas dugaan.

"Dia ini kan bukan lembaga pro justitia, dia ini lembaga negara engga boleh urus-urus ini. Kemudian dia buat eksplanasi dia bikin rangkaian cerita dan bikin praduga. Ini hanya bisa dilakukan penegak hukum yang pro justitia," ujarnya.

Baca Juga: Update Insiden Penusukan Brutal di Kanada, Satu dari Dua Tersangka Ditemukan Tewas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat