kievskiy.org

Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM di Banten

Puluhan mahasiswa di Serang gelar demonstrasi tolak kenaikan harga BBM.
Puluhan mahasiswa di Serang gelar demonstrasi tolak kenaikan harga BBM. /Pikiran-Rakyat.com/Sobirin

PIKIRAN RAKYAT - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan secara resmi pada Minggu, 3 September 2022 lalu, terus memicu munculnya aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia.

Salah satunya terjadi di Lampu Merah Ciceri Kota Serang, Banten pada Kamis, 8 September 2022.

Aksi penolakan kenaikan harga BBM ini dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera).

Dalam aksinya ini, mereka secara tegas menuntut dan menolak kenaikan harga BBM yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

Baca Juga: Gedung DPRD Cimahi 'Disita', Mahasiswa Ungkap 6 Tuntutan dalam Aksi Tolak Kenaikan BBM

Kenaikan harga BBM ini, dinilai mahasiswa akan sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.

"Sudah dipastikan, naiknya BBM akan berdampak pada harga kebutuhan pokok rakyat, dan hal ini sangat berdampak buruk pada kehidupan rakyat. Terkhusus memukul UMKM lantaran daya beli yang menurun, dan tentunya berdampak pada peningkatan pengangguran dan kemiskinan," ucap mahasiswa dalam orasinya.

Pantauan Pikiran-Rakyat.com di lapangan, para massa aksi memulai aksinya dari depan gerbang Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Banten pukul 15.38 WIB, sembari terus bergerak ke Lampu Merah Ciceri Kota Serang.

Setibanya di Lampu Merah Ciceri, Kota Serang, mereka mulai melakukan orasi dan membentangkan spanduk tuntutan, salah satunya bertuliskan ‘Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM’. Sembari memblokade Jalan Utama Ciceri Kota Serang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat