kievskiy.org

Surat Perjanjian Orangtua Santri Modern Gontor Viral di Media Sosial, Poin-poinnya Janggal dan Kebal Hukum?

Ilustrasi kasus penganiayaan hingga tewas santri Ponpes Modern Gontor Ponorogo.
Ilustrasi kasus penganiayaan hingga tewas santri Ponpes Modern Gontor Ponorogo. /Pixabay/ soumen82hazra

PIKIRAN RAKYAT – Surat pernyataan kesediaan orangtua atau wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, tersebar luas di Internet. Poin-poinnya sontak jadi sorotan.

Viralnya surat pernyataan tersebut merupakan imbas dari kasus penganiayaan hingga tewas seorang santri berinisial AM (17) di ponpes bersangkutan.

Untuk diketahui, orang tua AM, Soimah, sempat ditolak berkali-kali oleh pihak pondok dan kepolisian setempat, ketika hendak menindaklanjuti kecurigaannya.

Pasalnya, saat dikembalikan kepada keluarga dalam keadaan tak bernyawa, pihak Gontor sempat mengaburkan fakta penyebab kematian sesungguhnya.

Alih-alih mengakui adanya penganiayaan, pihak ponpes justru menyebut korban tewas usai terjatuh lantaran kelelahan setelah menjalankan agenda Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

 Baca Juga: Soroti Kasus Kematian Santri Gontor, Hotman Paris sampai Minta Tolong IDI: Dokter Inisial MH

Soimah yang tak gentar memperjuangkan haknya supaya kasus dibongkar, akhirnya mengadukan kejadian tersebut kepada pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Kasus ini banyak menyita perhatian publik setelah diviralkan Hotman melalui akun media sosial pribadinya.

Citra ponpes yang telah tercoreng kini kian buruk di mata mesyarakat, setelah surat pernyataan yang harus ditandatangani wali santri sebelum menitipkan anaknya ke sana viral di media sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat