kievskiy.org

Pandemi Covid-19 Jadi Penyebab Indonesia Mengalami Penurunan dalam Global Food Security Index

Ilustrasi pangan.
Ilustrasi pangan. /Antara/Adeng Bustomi

PIKIRAN RAKYAT – Virus corona penyebab pandemi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China Tengah pada Desember 2019 dan WHO menyatakan pandemi global pada Maret 2020.

Covid-19 ini merupakan salah satu kasus yang membuat semua negara mengalami penurunan dalam segala bidang. Salah satunya negara Indonesia yang mengalami penurunan di Global Food Security Index (GFSI) setelah pandemi Covid-19.

Guru besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Prof Drajat Martianto menyatakan bahwa saat ini sedang terjadi penurunan ketahanan pangan. Hal itu menyebabkan kelaparan tersembunyi, meskipun secara umum kondisi ketahanan pangan Indonesia masih tergolong baik.

Baca Juga: Bobotoh dan Aremania Bisa Duduk Satu Stadion, Bos Persib Beri Lampu Hijau Undang The Jakmania ke GBLA

Menurut Prof Martianto, Indonesia saat ini tengah menghadapi triple burden of malnutrition atau tiga masalah gizi sekaligus, yaitu gizi yang kurang (stunting dan wasting), obesitas, dan kurang gizi mikro (KGM) atau yang sering disebut sebagai kelaparan yang tersembunyi.

Indonesia saat ini tengah dihadapi oleh tantangan besar. Prof Martianto mengatakan bahwa saat ini Indonesia bukan lagi kurang energi dan protein, tetapi kelaparan tersembunyi atau hidden hunger, yaitu defisiensi zat gizi mikro, khususnya defisiensi zat besi, iodium, asam folat, seng, vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya.

Profesor Martianto juga menjelaskan dalam penelitiannya yang menunjukkan hanya satu persen rakyat Indonesia yang tidak mampu mengakses pangan makro yang mengandung karbohidrat.

Baca Juga: Pria di Bogor Nekat Bakar Istrinya karena Cemburu Sering Ditinggal Main Ponsel

Namun, yang menjadi masalah menurutnya adalah hampir 50 persen penduduk Indonesia kekurangan sayuran, buah-buahan, pangan hewani, dan kacang-kacangan.

Guru besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB university, Professor Martianto menjelaskan mengapa disebut sebagai kelaparan tersembunyi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat