kievskiy.org

Jokowi Nilai Pemulihan Indonesia Usai Pandemi Relatif Kuat, Inflasinya Lebih Rendah dari Negara Lain

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /BPMI Setpres

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo dalam sebuah acara bertajuk United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 mengungkap, pemulihan ekonomi Indonesia usai pandemi Covid-19 relatif kuat.

“Yang paling penting adalah bisa menjaga stabilitas. Negara kita Indonesia kalau saya lihat pemulihan ekonominya relatif masih kuat,” katanya.

Jokowi menilai, hal tersebut dapat dilihat melalui tingkat inflasi Indonesia yang berada di angka 4,6 persen. Kata Jokowi, angka itu lebih rendah dibanding negara lainnya.Sementara itu, Jokowi melanjutkan, inflasi memang sedang menjadi konsentrasi dan momok permasalahan semua negara di dunia.

“Sekarang semua negara sedang berkonsentrasi menguatkan dari namanya inflasi. Ini jadi momok semua negara, takut sama barang yang namanya inflasi, ini ketakutan luar biasa,” katanya.

Baca Juga: Polisi Segera Panggil Rizky Billar Soal Laporan Lesti Kejora atas Dugaan KDRT: Kita Periksa Dulu...

Ia menuturkan, terjaganya inflasi Indonesia di angka relatif rendah dan sehatnya APBN adalah berkat kinerja otoritas pemegang fiskal yang rukun dan sinkron.

Dalam hal ini adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bank Indonesia (BI).  

“Kenapa bisa kita jaga seperti ini? Karena menurut saya, antara otoritas pemegang fiskal APBN, yaitu  Menteri Keuangan dengan bank sentral yaitu Bank Indonesia berjalannya beriringan, rukun, sinkron,” katanya.

Baca Juga: Setiap Warna Emoji Love Ternyata Punya Makna Berbeda, Jangan Sampai Salah Pakai!

Sebagai perbandingan, Jokowi menyebut banyak pemegang fiskal negara lain yang tidak sinkron. Artinya, satu dari mereka berusaha mengerem inflasi, sedangkan yang lainnya melakukan sebaliknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat