kievskiy.org

Polri Klaim 8 Pintu Darurat Tak Berfungsi saat Tragedi Kanjuruhan Pecah, Dituding Jadi Faktor 131 Orang Tewas

Seorang suporter Arema FC (Aremania) menaburkan bunga di depan pintu tribun 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar.
Seorang suporter Arema FC (Aremania) menaburkan bunga di depan pintu tribun 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar. /Antara Foto/Ari Bowo Sucipto.

PIKIRAN RAKYAT – Polri mengungkap temuan baru terkait penyebab banyaknya suporter meregang nyawa dalam tragedi Kanjuruhan, yakni tidak berfungsinya sejumlah pintu darurat.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut sebanyak delapan pintu darurat yang berada di Stadion Kanjuruhan, Malang tidak dapat difungsikan.

Dedi menyatakan hal tersebut menjadi salah satu dari sejumlah faktor penyebab 131 orang meninggal dalam insiden memilukan tersebut.

Dia menjelaskan andai delapan pintu darurat itu berfungsi, maka jumlah korban dalam tragedi tersebut bisa terminimalisir.

Baca Juga: Polri Klaim Gas Air Mata Tidak Mematikan, Kaesang Pangarep Beri Pesan Menohok

“Dari 8 pintu emergency seharusnya bisa difungsikan. Kalau itu bisa difungsikan, maka jatuhnya korban bisa diminimalisir,” ujar Dedi kepada wartawan, Senin 10 Oktober 2022.

“Tapi ketika kejadian itu, fungsi dari emergency exit-nya itu tidak bisa berfungsi dengan baik. Tidak bisa dibuka itu yang betul-betul tidak kita harapkan,” katanya melanjutkan.

Menurut dia, seharusnya seluruh pintu di sekitar stadion tidak dalam kondisi terkunci dan harus dijaga oleh steward sehingga bisa difungsikan dengan baik.

"Sebelum pertandingan harus dipastikan di dalam regulasi ini semua pintu dijaga oleh steward, semua pintu harus dalam keadaan tidak boleh di kunci, dan apabila difungsikan harus mampu semaksimal mungkin bisa mengeluarkan penonton dalam keadaan selamat," ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat