kievskiy.org

Kemendikbud Luncurkan Program Bantuan Dana untuk Kecakapan Kerja dan Wirausaha

ILUSTRASI - Pelatihan barista dan wirausaha kopi merupakan materi yang paling diminati .*
ILUSTRASI - Pelatihan barista dan wirausaha kopi merupakan materi yang paling diminati .* /RIESTY YUSNILANINGSIH/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, meluncurkan program bantuan dana untuk kecakapan kerja dan kewirausahaan. Program ini mengawinkan satuan pendidikan penyelenggara kursus dan pelatihan dengan Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), UMKM, masyarakat perbankan dan para wirusahawan.

Program itu pada akhirnya ditujukan untuk warga berusia 15-30 tahun, putus sekolah, belum memiliki pekerjaan, sedang belajar paket C dan warga tidak mampu. Warga yang tertarik bisa melihat di www.kursuskemdikbud.go.id.

Dirjen Pendidikan dan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, program bantuan dana itu dibagi dua jenis, yakni Program Kecakapan Keterampilan (PKK) dan Program Keterampilan Kewirausahaan (PKW). Pada PKK sasarannya adalah 50.000 orang, sedangkan PKW akan diberikan kepada 16.676 orang.

Baca Juga: Dukung Belajar di Rumah, Kemendikbud Jalin Kemitraan dengan Netflix

“Untuk PKK ada empat sektor yang menjadi prioritas, yakni mesin dan kontruksi, ekonomi kreatif, keramahan, dan layanan perawatan. Sementara PKW fokus pada pendidikan kursus dan pelatihan. Dua program itu berjalan mulai bulan Juni hingga Desember,” katanya, Rabu 17 Juni 2020.

Ia mengatakan, program PKK bertujuan mendidik dan melatih warga masyarakat dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja. “Sehingga ke depan harapannya peserta memiliki kompetensi di bidang keterampilan tertentu yang dibuktikan dengan sertifikasi kompetensi untuk bekerja terserap di dunia usaha dan industri, serta menjadi peluang kerja,” katanya.

Sementara PKW ditargetkan bisa menumbuhkan sikap mental wirausaha. “Disisi lain sebagai motivasi dalam menciptakan rintisan usaha baru serta pendampingan untuk dapat berkembang di masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Maju di Pilkada Tasikmalaya, Bakal Calon Bupati Azies Minta Doa Restu Ketua Umum PBNU

Ke depannya, peserta diharapkan dapat menjadi warga masyarakat yang terampil sesuai dengan kebutuhan serta bermitra dengan usaha mikro kecil dan menengah.

Pada prinsipnya, ujar Wikan, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) harus bekerja sama dengan DUDI dan dunia kerja. "Link and Match" ini akan memastikan kesesuaian dan daya serap lulusan di dunia kerja, sehingga lulusan akan segera memiliki kemandirian untuk mencapai kehidupan yang lebih mapan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat