kievskiy.org

Mahfud MD: Proses Jatuhnya 712 Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan dari yang Beredar di Media

Polri akan jadwalkan autopsi terhadap dua jenazah tragedi Kanjuruhan.
Polri akan jadwalkan autopsi terhadap dua jenazah tragedi Kanjuruhan. //Antara Foto/ R D Putra /Antara Foto/ R D Putra

 

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Dia mengatakan bahwa TGIPF Tragedi Kanjuruhan memberikan catatan akhir yang kemudian digarisbawahi oleh Presiden Jokowi.

Polri pun diminta meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana dalam kasus tersebut.

"TGIPF punya temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami Polri," ucap Mahfud MD, Jumat, 14 Oktober 2022.

Baca Juga: TGIPF Tragedi Kanjuruhan Undur Diri, Jokowi Minta Penyelidikan Dilanjutkan oleh Polri

"Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia yang berkeadaban," tuturnya menambahkan.

Mahfud MD juga mengatakan bahwa laporan dan catatan yang dibuat TGIPF Tragedi Kanjurhan berdasarkan pada analisis dari berbagai sumber, salah satunya rekaman kamera pengawas (CCTV) dari aparat keamanan.

"Fakta kami temukan proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV maupun medsos (media sosial), karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat