kievskiy.org

Kasus Covid-19 di Semarang Melonjak Ditambah Klaster Pernikahan, Ganjar Minta Jam Malam Ditingkatkan

GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.*
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Kota Semarang mengalami lonjakan tinggi kasus Covid-19.

Dia meminta agar Wali Kota setempat untuk memperpanjang jam malam untuk pembatasi kegiatan masyarakat (PKM).

Ganjar juga meminta agar kegiatan yang keramaian untuk dibatasi dan ditunda, sebab  lonjakan tinggi masih terjadi di Kota Semarang, seperti munculnya klaster pernikahan di Kelurahan Gayamsari.

Baca Juga: Duet Anak Didi Kempot-Betrand Peto Trending di 4 Negara, Yan Vellia dan Ruben Rencanakan Lagu Kedua

"Makanya saya minta dibukanya tempat keramaian ditunda dulu. Pak Wali Kota sudah mengatakan akan memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM), tapi meminta perpanjangan jam tutup dari jam 20.00 menjadi jam 21.00. Saya minta diperhitungkan lagi," kata Ganjar di sela sela  rapat evaluasi penanganan covid-19 di Gedung A lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, Selasa, 23 Juni 2020.

Selain itu, Ganjar juga menyoroti wacana tentang pembukaan sejumlah destinasi wisata di Kota Semarang. Ia meminta Pemkot Semarang tidak tergesa-gesa dan lebih dulu melakukan uji coba.

"Jangan buka dulu, silahkan uji coba dulu kalau mau dilakukan pembukaan. Jangan belum uji coba, terus dibuka itu bahaya. Borobudur saja sudah uji coba, belum saya izinkan buka untuk umum, masih terbatas dan dalam waktu dekat akan ada uji coba lagi dengan wisatawan asli dibatasi 1500 orang," katanya.

Baca Juga: Penularan Virus Covid-19 Antar Keluarga Mulai Terjadi di Karawang

Peningkatan kasus covid-19 di Kelurahan Gayamsari Semarang yang kini menjadi sorotan karena menyebabkan ibu dan adik mempelai meninggal, serta 30 tamu undangan positif virus corona.

Ijab kabul yang digelar  di masjid, dihadiri lebih dari 30 orang tamu undangan sehingga menjadi medium penularan virus corona.

Dalam kasus tersebut dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia, yang merupakan kerabat pasangan yang menikah. Lima dari 9 takmir masjid di acara tersebut juga telah dinyatakan terpapar virus corona.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat