kievskiy.org

Korupsi Makin Parah, Institusi Pendidikan dan Swasta Harus Aktif Menekan

Ilustrasi korupsi.
Ilustrasi korupsi. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PIKIRAN RAKYAT - Prof. Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina mengatakan, korupsi adalah ‘the biggest and the hardest enemy of the people’.

Semakin banyak pihak yang terlibat dan jumlah nominal yang dikorupsi dalam beberapa waktu terakhir ini, memperlihatkan bahwa korupsi adalah musuh besar yang harus dilawan dan dihilangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal yang lebih memprihatinkan adalah bahwa para koruptor merupakan alumni perguruan tinggi terbaik setiap negara.

“Pihak Universitas juga harus bertanggung jawab dengan memberikan pelajaran tentang etika, norma dan hukum tentang korupsi,” ujar Didik dalam Seminar Anti Korupsi dengan topik Integrity, Good Corporate Governance and Anti-Corruption Establishment, Senin 31 Oktober 2022. Seminar ini diselenggarakan oleh Universitas Paramadina, Indonesia dan Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia.

Baca Juga: TV Analog di 222 Kabupaten dan Kota Dimatikan Besok 2 November 2022, Termasuk Jabodetabek

Seminar membahas beberapa isu terkait perkembangan dan tantangan pemberantasan korupsi di kedua negara. Hadir beberapa tokoh Pendidikan dan penggiat anti korupsi dari Indonesia dan Malaysia seperti Prof. Didik J. Rachbini, Prof. Dr. Jamaliah Said, Asriana Issa Sofia, Tuan Mohd Nur Lokman bin Samingan, dan Adrian A. Wijanarko.

Asriana Issa Sofia, dosen Universitas Paramadina, yang juga penggiat anti korupsi, menyatakan bahwa saat ini tren pelaku korupsi yang didominasi oleh lulusan pendidikan tinggi. Selain itu, umur dari pelaku korupsi semakin banyak berasal dari kalangan muda.

“Tren pelaku korupsi sebesar 86 persen itu berasal dari pendidikan tinggi dengan dominasi oleh lulusan magister. Sedangkan umur pejabat yang melakukan korupsi tidak lagi didominasi oleh generasi atas, namun juga generasi muda ikut korupsi, bahkan yang termuda itu 24 tahun merujuk pada kasus korupsi Bupati Penajam Paser Utara,” tutur Asri.

Prof. Jamaliah Said, Director of Accounting Research Institute Universiti Teknologi MARA, menjelaskan, tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa korupsi bergerak ke tren penurunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat