kievskiy.org

Ditekan Pandemi, Apa Saja yang Negara Perlu Siapkan ke Depan?

Petugas Pemadam Kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (17/6/2020). Penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan Monas yang akan dibuka kembali pada 20 Juni 2020. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Petugas Pemadam Kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (17/6/2020). Penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan Monas yang akan dibuka kembali pada 20 Juni 2020. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc. /WAHYU PUTRO A

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang menimpa dunia beberapa bulan terakhir mau tidak mau membuat semua negara perlu mengatur ulang strategi ke depan. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini merebak ke berbagai aspek. Tidak hanya kesehatan tetapi juga ekonomi hingga politik.

Mengulas ini, sejumlah pakar memaparkan ragam gagasannya dalam webinar yang digagas oleh Forum Sahabat. Digelar virtual Jumat 26 Juni 2020, Webinar yang dimoderatori oleh Pendiri dan Koordinator Forum Sahabat, Ipong Witono ini menghadirkan mantan Wakil Presiden RI Boediono, mantan menteri kelauatan dan perikanan RI, Sarwono Kusumaatmadja, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Dalam pemaparannya, mantan Wapres Boediono menyebut kalau di masa pandemi ini sudah seharusnya semua komponen bangsa bersatu dan terpecah-pecah. Menurut dia, perpecahan dalam menghadapi Covid-19 sudah terlihat salah satunya di Amerika Serikat. Negara yang selama ini dikenal adidaya itu kini kelimpungan karena menghadapi ketidaksatuan di dalam negeri.

Baca Juga: 107 Orang di Distrik Bihar dan Uttar Pradesh India Tewas Tersambar Petir

“Di AS pecah-pecah karena presidennya memerintah secara devided the nation. Ini yang bikin repot. Ikut sedih melihat negara yang luar biasa kemajuannya tiba-tiba dalam menghadapi pandemi ini ketinggalan dari New Zealand. Intinya menyatukan pandangan penting, komunikasi penting,” kata Boediono.

Sedangkan untuk saat ini aktif dan mencari peluang jadi salah satu jalan agar bisa selamat pasca-Pandemi. Hal ini dibarengi dengan rencana strategis jangka panjang yang teknokratis bukan politis

“Kita lihat kemajuan Asia Timur itu hampir semuanya pada awal pembangunan mereka, mempunyai strategi jangka panjang yang rasional untuk pembangunan mereka. Ini dirangkum di dalam suatu dokumen rencana strategis jangka panjang yang cukup teknis, teknokratik dokumen. Yang disusun oleh ahlinya,” ucap dia.

Baca Juga: Anak Kelas 3 SD Asal Karawang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Globalisasi, kata Boediono juga dianggap penting dan harus cerdas dalam mengikutinya. Selain itu, fokus dalam membangun kapasitas produktif nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat