kievskiy.org

Buah Salak Indonesia Kembali Masuk Pasar Kamboja Usai 3 Bulan Terhenti akibat Pandemi Corona

ILUSTRASI buah salak.*
ILUSTRASI buah salak.* /Pixabay/InstagramFOTOGRAFIN

PIKIRAN RAKYAT - Melalu pernyataan tertulis, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh menyatakan buah salak asal Indonesia merupakan salah satu buah yang cukup diminati di Kamboja. 

Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng mengatakan buah salak asal Indonesia cukup diminati karena rasanya yang enak, manis, serta kaya zat besi dan serat. 

Sudirman menjelaskan, pada periode Januari hingga pertengahan Maret 2020, ekspor salak pondoh dari Indonesia ke Kamboja mencapai 90 ton, sementara pada tahun 2019 lalu, total salak yang diperdagangkan di pasar Kamboja mencapai 480 ton. 

Baca Juga: Penyaluran APD untuk Puskesmas Belum Usai, Maria: Kelanjutan dari Bantuan Sembako

"Bukan hanya rasanya yang enak, buah tropis ini juga memiliki nilai tambah karena dapat dijadikan sebagai buah tangan," ujar Dubes Sudirman. 

Namun, salak Indonesia sempat berhenti beredar di Kamboja selama kurang lebih tiga bulan akibat operasional maskapai penerbangan yang menurun sebagai dampak Covid-19.

Beruntungnya, sejak pertengahan Juni 2020 ini, buah tersebut kembali memasuki pasar Kamboja dan didistribusikan di supermarket, mini market, bahkan pasar-pasar tradisional yang berada di Phnom Penh.

Baca Juga: Amnesty International Puji Nelayan Aceh yang Berani Selamatkan Hampir 100 Pengungsi Rohingya di Laut

Buah salak juga didistribusikan di beberapa wilayah lain seperti Banteay Meanchey, Preah Vihear, Kampong Cham, Svay Rieng, Kampot, Kampong Som, Kampong Chhnang, dan Battambang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat