kievskiy.org

BKSDA NTB: Temuan Penyu Mati di Gili Trawangan Dipastikan Bukan Akibat Pemasangan Alat Riset

Ilustrasi penyu.
Ilustrasi penyu. //Pexels/Pixabay /Pexels/Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB telah mengeluarkan hasil investigasi terhadap temuan penyu yang mati mengambang di Pantai Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara pada 12 November 2022 lalu.

BKSDA NTB membantah dugaan penyebab matinya penyu di Pantai Gili Trawangan akibat riset yang sedang berlangsung pada biota karismatik itu.

Alih-alih korban riset, BKSDA NTB menyebut kematian penyu di Gili Trawangan berdasarkan tiga penyebab yakni sampah plastik, potasium, dan faktor usia.

Adapun BKSDA melakukan investigasi dalam tim gabungan yang melibatkan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra (Meno, Air dan Trawangan), kelompok sadar wisata, perwakilan masyarakat dan tim Coremap-CTI GP2.

Baca Juga: Perburuan Penyu Gila-gilaan, Ahli Sebut 1,1 Juta Penyu Diburu Selama 30 Tahun Terakhir

"Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa kematian disebabkan oleh alat yang dipasang. Justru, ada faktor kemungkinan lain yang menyebabkan kematian ini," ujar Mustanadi dari BKSDA NTB menyampaikan.

Ditambahkan anggota tim lainnya, Adradjatun menyebut keberadaan jumlah sampah plastik di dasar perairan Gili Matra.

"Seringkali penyu keliru membedakan antara ubur-ubur dengan plastik," ujar Lalu Adradjatun dari BKKPN Kupang Wilayah Kerja TWP Gili Matra.

Kemudian, faktor usia juga bisa menjadi penyebab matinya penyu, yang didasarkan pada panjang karapas dengan lebih dari 80 cm.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat