kievskiy.org

Jika Gunung Merapi Erupsi Ada 3 Daerah Rawan, Ganjar Pranowo: Hewan Ternak Juga akan Ikut Diungsikan

Gubernur Ganjar Pranowo meninjau aktifitas Gunung Merapi  melalui  Pos Pantau Merapi Induk Balerante, Kemalang, Kabupaten Klaten. Mengecek fasilitas serta jalur evakuasi, terkait  dengan peningkatan aktifitas Gunung Merapi. Selain di Balerante pengecekan juga dilakukan di Sidorejo dan Tegalmulyo.
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau aktifitas Gunung Merapi melalui Pos Pantau Merapi Induk Balerante, Kemalang, Kabupaten Klaten. Mengecek fasilitas serta jalur evakuasi, terkait dengan peningkatan aktifitas Gunung Merapi. Selain di Balerante pengecekan juga dilakukan di Sidorejo dan Tegalmulyo. /Pikiran-Rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan aktivitas vulkanik di Gunung Merapi mengalami peningkatan. Masyarakat di wilayah rawan diminta waspada terhadap letusan serta penularan virus corona baru, mengingat saat ini masih pendemi.

Oleh karena daerah sekitar Gusegera melakukan simulasi evakuasi pengungsi dengan protokol kesehatan.

Hak tersebut disampaikan Ganjar saat mengecek perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Merapi di pos pantau Balerante, Klaten. Melalui layar monitor, Ganjar melihat kondisi kawah yang terpantau CCTV Rabu 8 Juli 2020.

Baca Juga: Menteri PUPR Targetkan Tol Cisumdawu Sepanjang 60 Km Sudah Bisa Beroperasi pada September 2021

"Dari pengamatan Gunung Merapi kita waspada. Ada peningkatan, tapi kalau melihat trennya insyaallah masih terkendali. Kita harap masyarakat selalu waspada," kata Ganjar.

Ada tiga wilayah rawan di Jawa Tengah jika Gunung Merapi erupsi, yakni Klaten, Boyolali dan Magelang. Ganjar mengatakan tingkat kesadaran bencana masyarakat di tiga wilayah sangat baik. Namun yang jadi catatan Ganjar adalah saat ini kondisinya masih dalam masa pandemi.

Baca Juga: Pinned Comments, Fitur Baru Instagram agar Pengguna Bisa Sematkan 3 Komentar

Gajar menambahkan, meski statusnya masih waspada dan terkendali, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar simulasi pengungsi. "Pengungsian berbeda dengan sebelumnya. Saat dimasa pendemi sehingga harus sesuai dengan standar protokol kesehatan," terangnya

Kalau warga kata Ganjar sebenarnya sudah siap, "Hanya saja saat ini kan suasananya lagi Covid-19. Sehingga harus ada latihan evakuasi. Juga harus ada tambahan tenaga medis yang bisa menjelaskan ini ke masyarakat saat mengungsi."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat