kievskiy.org

Konversi BBM ke CNG Disebut Bisa Pangkas Pengeluaran Masyarakat hingga 55 Persen atau Rp6,9 Juta per Tahun

Petugas mengisi mobil taksi dengan bahan bakar gas (BBG) GASKU di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) PGN Jl. Ratna, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/4/2020).
Petugas mengisi mobil taksi dengan bahan bakar gas (BBG) GASKU di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) PGN Jl. Ratna, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/4/2020). /ANTARA FOTO/Didik Suhartono

 

PIKIRAN RAKYAT - Program gas bumi untuk transportasi darat dan kapal nelayan tradisional akan menggunakan CNG atau Compressed Natural Gas dan akan dioptimalkan dalam lima tahun ke depan.

Konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas, berpotensi memangkas pengeluaran masyarakat pengguna sepeda motor hingga 55 persen atau setara Rp6,9 juta per tahun.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto. Menurutnya angka itu diperoleh dengan asumsi konsumsi empat liter Pertalite per hari.

Ia menyebut CNG bisa memberikan manfaat positif pada motor salah satunya, performa mesin yang lebih baik karena, menurutnya komposisi utama pada CNG adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi.

Baca Juga: Bisa Pakai CNG, Apakah Mobil dan Motor Harus Ganti Mesin? Simak Penjelasannya

"Sehingga mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu, 17 Desember 2022.

Selanjutnya Haryo menyebut, bagi kapal nelayan penghematan bahan bakar hingga 30 persen atau setara Rp7,2 juta per tahun dengan asumsi konsumsi 10 liter Solar per hari.

Lebih jauh kata Haryo, kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi 40 BBTUD di tahun 2027. Sedangkan penggunaannya diperkirakan meningkat hingga 410 juta lsp (liter setara premium).

Menurut dia hal ini akan memberikan dampak lanjutan yaitu menghemat APBN melalui pengurangan BBM subsidi hingga Rp1,25 triliun pertahun. "Dengan asumsi subsidi BBM sebesar Rpp3.000 per liter," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat