kievskiy.org

Perlindungan Konsumen di Indonesia Lemah, DPR: Dari Timbangan di Pasar hingga Gagal Bayar Asuransi

Ilustrasi konsumen berbelanja.
Ilustrasi konsumen berbelanja. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat sebagai konsumen banyak yang dirugikan, namun pembelaan dan perlindungannya masih lemah. Untuk itu, Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina mengharap kepala dan Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang akan terpilih pasca fit and propertest di DPR dapat memperkuat lembaga untuk melindungi konsumen.

Pengembangan upaya perlindungan konsumen di dalam negeri sangat di perlukan untuk memberikan rasa aman pada konsumen yang pada kasus-kasus tertentu merasa dirugikan.

Baca Juga: Ini Kata Rifat Sungkar Setelah Jajal Kemampuan Xpander Rally Pertama di Dunia

"Kasus-kasus di lapangan banyak sekali yang merugikan masyarakat seperti timbangan di pasar, meteran listrik, penerapan plastik berbayar, pungli, sampai kelangkaan masker dan APD sehingga harga tinggi," kata Nevi dalam pernyataannya, Kamis 16 Juli 2020.

Belum lagi dengan mutu kosmetik dan produk makanan maraknya penggunaan bahan pengawet dan pewarna.

Baca Juga: Harta Karun 'Cawan Suci' Ditemukan di Dasar Laut, Bernilai Triliunan Rupiah

"Banyak juga kasus properti, asuransi, koperasi gagal bayar juga kerap terjadi dan bila di runut satu persatu persoalan ini sangat banyak," ujarnya.

Menghadapi banyaknya kasus yang merugikan konsumen, menurut Nevi, maka pelayanan pengaduan dan informasi ke depannya harus semakin baik tersosialisasi lengkap dengan tata caranya.

Baca Juga: India-Pakistan Baku Tembak di Kashmir, Modi Dinilai akan Alami Kekalahan Memalukan Jika Perang Pecah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat