kievskiy.org

Bharada E Disebut Alami Dilema Moral karena Perintah Atasan, Ahli: Menembak Sampai Mati Bukan Hal Kecil

Richard Eliezer alias Bharada E.
Richard Eliezer alias Bharada E. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT – Sidang lanjutan untuk mengusut kasus pembunuhan Brigadir J masih terus dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan hingga hari ini, Senin, 26 Desember 2022.

Pada persidangan hari ini, tim penasihat hukum terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E diketahui menghadirkan sejumlah orang ahli sebagai saksi dalam sidang lanjutan tersebut.

Salah satu ahli yang dihadirkan tersebut adalah Romo Magnis Suseno yang merupakan Guru Besar Filsafat Moral.

Berdasarkan keterangan dari kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy menjelaskan bahwa Romo Magnis dihadirkan dalam persidangan dengan tujuan untuk membicarakan soal filsafat moral terkait insiden penembakan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: Keterangan Bharada E Soal Sarung Tangan Hitam Ferdy Sambo Rontok, Ronny Talapessy Buka Suara

“Kenapa kita hadirkan beliau? Karena, pertama mau kita sampaikan bahwa terjadi konflik moral yang besar. Dilema moral yang dihadapi oleh Richard eliezer ketika harus menembak almarhum Yosua,” katanya, Senin, 26 Desember 2022.

Sementara itu, dalam persidangan pada hari ini, Romo Magnis pun menyebutkan bahwa Bharada E mengalami dilema moral dari sudut pandang etika.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Romo Magnis untuk menjawab pertanyaan Ronny Talapessy soal sudut pandang etika atas perintah untuk menembak Brigadir J yang diterima oleh Bharada E.

“Bharada E adalah seorang anggota Polri yang terikat oleh kewajiban untuk mengikuti perintah atasan, termasuk saat diperintah untuk menembak orang. Bagaimana saudara ahli melihat tersebut dari sudut pandang etika?,” ucap Ronny bertanya ke Romo Magnis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat