PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mematangkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menghadapi cuaca ekstrem di ibu kota.
Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan skema ini akan dilakukan pada Januari-Februari 2023 mendatang.
“Kami berdiskusi untuk penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama Januari hingga Februari 2023 untuk kembali memetakan kawasan yang rawan bencana lainnya,” katanya di Studio BNPB, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2022.
Selain dengan BNPB, Heru mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memetakan titik potensi bencana di Jakarta.
Heru juga mengatakan ke depan sesuai dengan saran yang diberikan BNPB, bangunan yang ada di Jakarta harus mampu menahan gempa hingga 7 Magnitudo.
“Makanya, beliau menyarankan dalam perencanaan infrastruktur maupun fasilitas bangunan milik kita, itu harus konsepnya mampu menahan goncangan gempa di atas tujuh skala richter (SR). Ini harus bisa didesain sehingga pencegahannya terlaksana," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi risiko bencana cukup diperhatikan seperti curah hujan yang cukup tinggi.
Hal ini juga berkaitan dengan potensi bencana banjir tahunan sehingga harus disikapi secara tepat dan responsif.