PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bandung menyambut baik rencana kenaikan cukai tembakau sebesar 10 persen. Sekalipun, kenaikan cukai tembakau tidak akan berdampak pada kenaikan harga jual tembakau di tingkat petani.
Menurut Dewan Penasihat APTI Kabupaten Bandung Alo Sobirin, kenaikan cukai tembakau akan menambah besar Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Termasuk DBHCT dari pemerintah yang dikembalikan kepada para petani tembakau.
"Walaupun tidak serta-merta membuat harga tembakau dari petani ikut naik, tapi kami tetap senang. Soalnya, itu akan berimbas kepada peningkatan nilai DBHCT yang dikembalikan kepada para petani melalui berbagai program bantuan," katanya, Senin, 2 Januari 2023.
Baca Juga: Kenaikan Harga Cukai Rokok Dinilai Tak Adil, Ancam Perekonomian hingga Nasib Petani Tembakau
Menurut dia, kenaikan cukai tembakau sebesar 10 persen tidak akan membuat harga jual rokok terlalu melambung, sehingga harga jual tembakau di tingkat petani pun tidak akan terlalu berpengaruh. Kecuali, kata dia, jika kenaikan cukai tembakau mencapai 25-30 persen.
Selama ini, Alo menyatakan bahwa DBHCT bagi petani tembakau diberikan dalam bentuk berbagai program, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas petani agar tak hanya mengandalkan produksi tembakau. Di antaranya bantuan hewan ternak dan pelatihan-pelatihan.
"Banyak pelatihan sumber daya manusia dan berbagai bantuan program yang kami serap dari DBHCT itu. Jadi, untuk kami, kalau ada kenaikan cukai itu ya disambut dengan baik, karena akan semakin banyak bantuan program untuk para petani," katanya.
Baca Juga: Kenaikan Cukai Rokok Buat Pendapatan Petani Tembakau Turun, Sosiolog Singgung Kepentingan Pemerintah
Kepuasan