kievskiy.org

PAN: Politik Uang di Pemilu Sistem Proporsional Tertutup Lebih Berbahaya

Ilustrasi politik uang.
Ilustrasi politik uang. /Pixabay/Gerd Altmann Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai praktik politik uang dalam pemilu yang menggunakan sistem tertutup sangat mungkin terjadi. Menurut dia, praktik politik uang bisa terjadi di lingkaran parpol.

Menurut dia, jika pemilu digelar dengan menggunakan sistem proporsional tertutup, maka calon legislatif (caleg) secara otomatis akan berburu nomor urut sehingga terjadi kontestasi di internal partai.

“Di titik ini, ada peluang money politic ke oknum elite partai untuk dapat nomor bagus,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa 3 januari 2022.

Menurut dia, praktik politik uang akan semakin tidak terlihat jika pemilu 2024 digelar dengan sistem proporsional tertutup. Pasalnya, hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses.

Baca Juga: PAN: Mayoritas Parpol Ingin Pemilu 2024 Digelar Proporsional Terbuka, Hakim Konstitusi Perlu Mendengar

Lebih jauh, jika sistem pemilu dengan sistem proporsional terbuka dianggap memunculkan praktik uang, menurut dia, bukan sistemnya yang salah, tetapi instrumen pengawasannya yang harus ditingkatkan.

“Saya yakin itu bisa dilakukan. Apalagi, pengawas pemilu kita tidak sendiri. Selama ini, mereka juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan LSM pemantau pemilu,” tuturnya.

“Money politic ini menurut saya lebih bahaya. Tertutup dan tidak kelihatan. Hanya orang tertentu yang punya akses,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari, menyampaikan terkait adanya kemungkinan pemungutan suara pada pemilu 2024 mendatang kembali ke sistem proporsional tertutup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat