kievskiy.org

Jokowi Sebut Tahun 2023 Makin Sulit, 16 Negara jadi Pasien IMF, 36 Negara Lain Masuk Antrean

Ilustrasi kondisi ekonomi resesi tahun 2023, Jokowi menyebut banyak negara harus meminta bantuan IMF.
Ilustrasi kondisi ekonomi resesi tahun 2023, Jokowi menyebut banyak negara harus meminta bantuan IMF. /Pixabay/Mediamodifier

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo menyebut sejumlah negara mengalami kesulitan kondisi ekonomi di tengah kondisi global. Bahkan beberapa negara sudah menjadi pasien dana moneter national atau International Monetary Fund (IMF).

Padahal, kata Jokowi, tahun 2023 baru saja berjalan, namun sejumlah negara banyak yang 'sakit' dan menjadi pasien IMF.

"Tahun ini baru saja, saya telepon Menteri Keuangan (Sri Mulyani), beberapa jadi pasien per hari ini, 16 negara sudah jadi pasien IMF karena ambruk ekonominya," kata Jokowi di HUT ke-50 PDIP, di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022.

Jokowi mengungkapkan, selain 16 negara itu, masih ada 36 negara lainnya yang sudah mengantre menjadi pasien IMF. Oleh karena itu, dia mengimbau agar waspada.

Baca Juga: 2023 Jadi Tahun Ujian untuk Ekonomi Indonesia, Jokowi Berharap Negara Bisa Lewati Resesi Global

"Apa yang ingin saya sampaikan (adalah) kita semua harus hati-hati, kerja lebih keras, meski kita tumbuh lebih baik, tapi hati-hati karena managing director IMF menyampaikan (pada tahun) 2023, sepertiga ekonomi dunia akan alami resesi," ucapnya.

Lebih jauh, mantan Wali Kota Solo itu berujar bahwa kondisi 2023 akan lebih sulit dibanding 2022 tahun lalu. Saat itu, Indonesia mampu melalui situasi 2022 dengan baik karena kebijakan yang tepat seperti membangun infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, dan melakukan industrialisasi.

Meski begitu, hal tersebut tidak boleh membuat pemerintah lengah untuk bekerja keras menghadapi 2023.

"Saya tidak menakut-nakuti, tapi kita semua harus hati-hati dan waspada, jangan keliru kebijakan sehingga membawa kita ke keliruan besar," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat