kievskiy.org

Penangkapan Lukas Enembe dan Potensi Konflik Luar Biasa di Baliknya

Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Gubernur Papua, Lukas Enembe. /Antara/Hendrina Dian Kandipi

PIKIRAN RAKYAT - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe menimbulkan pro dan kontra di kalangan berbagai pihak, tidak terkecuali tokoh asal Bumi Cendrawasih. Salah satunya adalah sejumlah simpatisan Lukas Enembe terlihat berbuat onar di depan Mako Brimob Papua tak lama setelah penangkapan sang Gubernur.

Beberapa di antaranya ada yang melempar batu atau benda-benda di sekitarnya ke arah petugas. Bahkan, kerusuhan tersebut menimbulkan adanya bunyi tembakan yang diduga berasal dari gas air mata para petugas di Mako Brimob. Ketegangan antara simpatisan Lukas Enembe dan aparat terekam di CCTV dan sejumlah video yang beredar.

Kemudian pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda menilai tuduhan pencurian uang rakyat terhadap Lukas Enembe merupakan kasus rekayasa yang dilakukan pemerintah. Dia pun mendesak KPK agar membebaskan Gubernur Papua itu dari status tersangkanya karena nyawa Lukas Enembe saat ini dalam bahaya.

“Indonesia harus segera membebaskan Gubernur Lukas Enembe yang ditangkap atas tuduhan korupsi palsu,” ucapnya melalui akun Twitter miliknya.

Meski begitu, Benny Wenda menjelaskan terkait tudingan rekayasa kasus terhadap Lukas Enembe. pentolan tinggi kelompok pro kemerdekaan Papua dan Papua Barat itu juga penetapan tersangka serta penanganan terhadap Lukas Enembe tidak manusiawi, karena sedang dalam kondisi sakit dan memerlukan bantuan medis.

Baca Juga: Persib Fokus ke Madura United, Imbas Penundaan Laga Melawan Bhayangkara FC

Potensi Konflik Luar Biasa

Penangkapan Lukas Enembe terkait kasus dugaan pencurian uang rakyat yang menjeratnya dinilai menimbulkan potensi konflik berskala luar biasa. Namun, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan pihaknya tidak mau terjebak atas klaim tersebut.

"Selama proses kerja, sejumlah pernyataan atas klaim potensi konflik berskala luar biasa diarahkan kepada KPK, tetapi KPK tidak mau terjebak atas klaim itu," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 14 Januari 2023.

Lebih lanjut, Firli Bahuri mengatakan KPK sangat berhati-hati untuk menangkap Lukas Enembe terkait kondisi keamanan di Papua. Dia memastikan pihaknya mengutamakan kedamaian di Papua saat melakukan penangkapan Lukas Enembe.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat