kievskiy.org

Dugaan Kronologi Tewasnya Satu Mahasiswa Unhas, Tindakan Kekerasan Dipertanyakan

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. /Pixabay/soumen82hazra

PIKIRAN RAKYAT - Satu mahasiswa Fakultas Teknik Univeristas Hasanuddin (Unhas), Virendy Marjefy harus mengembuskan napas terakhirnya. Pria berusia 19 tahun itu meninggal dunia ketika mengikuti pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09.

Laporan mengenai meninggalnya Virendy Marjefy dilakukan oleh kakak korban, Viranda Novia Wehantouw. Ia telah mengantongi Surat Tanda Terima Laporan Polisi nomor LP/B/16/2023/SPKT/Polres Maros/Polda Sulawesi Selatan.

Dalam laporannya, Viranda Novia Wehantouw menduga ada tindakan kekerasan yang dialami Virendy Marjefy. Dugaan tersebut muncuk ketika ia melihat foto-foto jenazah saat dimandikan.

Dari foto tersebut, Viranda Novia Wehantouw melihat ada tanda-tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak kepolisian pun menyarankan untuk dilakukan autopsi ataupun visum.

Baca Juga: Ferry Irawan Ternyata Sudah 3 Kali Menikah, Istri Pertama Ungkap Hal Mengejutkan

Usulan dari polisi tersebut ditolak oleh keluarga korban. Mereka lebih memilih untuk mengikhlaskan Virendy Marjefy.

Sementara itu, ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim, mengungkapkan hal yang berbeda. Dikatakan olehnya, korban sempat tidak enak badan ketika mengikuti kegiatan.

Tidak dipungkiri Ibrahim, Virendy Marjefy terlihat kelelahan. Meskipun lelah, ia menyebutkan jika korban terus berjalan dan tidak ingin berhenti.

"Korban memang tidak enak badan, tapi tetap mau jalan. Sekira Jumat, 13 Januari 2023 pukul 23.00 sudah tidak sadarkan diri," kata Ibrahim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat