PIKIRAN RAKYAT –Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan sudah menetapkan belasan tersangka dalam bentrokan maut yang menewaskan dua pekerja di pabrik pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Marowali Utara, Sulawesi Tengah. Dari 71 orang yang diamankan, 17 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, kata Kapolri.
"Beberapa pelaku perusakan saat ini sudah diamankan kurang lebih ada 71 yang telah diamankan dan 17 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Listyo, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.
Kapolri mengatakan telah mengirim bantuan personel sebanyak 548 orang bersama TNI dan dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob pusat untuk menangani pengamanan usai bentrokan tersebut. Pasalnya, kata dia, ada rencana PT GNI kembali memulai kembali operasional perusahaan pada esok hari, Selasa, 17 Januari 2023.
Baca Juga: Erick Thohir Calonkan Diri JadI Ketum PSSI, Izin hingga Sikap Jokowi Dibeberkan Seskab
Dalam keterangannya, Kapolri menyampaikan aksi unjuk rasa berujung bentrokan itu dipicu adanya provokasi mogok kerja. Hal tersebut diperparah dengan beredarnya isu terjadi pemukulan oleh TKA terhadap pekerja lokal.
"Ada masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan dan kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA (tenaga kerja asing) terhadap tenaga kerja Indonesia sehingga ini yang memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," ucap Listyo, dikutip dari Antara.
Atas insiden tersebut, ia mengimbau seluruh masyarakat Morowali Utara, termasuk para pekerja PT GNI agar tak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya.
Adapun di PT GNI sendiri dikatakan Listyo ada sekira 1.300 orang tenaga kerja asing dan 11.000 pekerja lokal. Jumlah pekerja lokal rencananya akan bertambah hingga menjadi sekitar 30.000 orang.
Baca Juga: Jaksa Sebut Putri Candrawathi Sengaja Gunakan Pakaian Seksi Guna Jalankan Skenario Pelecehan